Tolong Bantu Sebarkan Ya... DILARANG KERAS..!! Inilah Alasan Mengapa Rasulullah SAW Melarang Makan dan Minum Sambil Berdiri..!!!
Kebiasaan makan serta minum sembari berdiri saat ini dianggap lazim di sebagian besar masyarakat. Walau sebenarnya, dalam kebiasaan lama, makan serta minum sembari berdiri sering dikonotasikan dengan perbuatan yang tidak sopan.
Dahulu, kebiasaan makan serta minum harus dilakukan dengan cara duduk. Ini ditujukan untuk menghormati rejeki dari Tuhan yang diberikan pada manusia.
Dalam Islam sendiri, kebiasaan makan serta minum sembari berdiri adalah hal yang dilarang. Rasulullah sendiri bahkan menegur dengan keras bila mendapati sahabat makan serta minum sembari berdiri.
Rasulullah SAW Bersabda :
“Jangan kalian minum sembari berdiri! Jika kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan! ” (HR. Muslim)
Dari Anas serta Qatadah, Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sembari berdiri. Qotadah berkata ”Bagaimana dengan makan? ” Beliau menjawab : “Itu lebih buruk lagi”. (HR. Muslim serta Turmidzi)
Diriwayatkan saat Rasulullah s. a. w. di rumah Aisyah r. a. sedang makan daging yang dikeringkan di atas talam sembari duduk bertekuk lutut, tiba-tiba masuk seseorang wanita yang keji mulut melihat Rasulullah s. a. w. duduk sedemikian itu lalu berkata :
“Lihatlah orang itu duduk seperti budak. ” Maka dijawab oleh Rasulullah s.a.w. : “Saya seorang hamba, maka duduk seperti duduk budak dan makan seperti makan budak. ” Lalu Rasulullah s. a. w. mempersilakan wanita itu untuk makan. Mengenai duduk bertelekan (bertumpu pada sesuatu) sudah dilarang oleh Rasulullah seperti sabdanya, “Sesungguhnya Aku tak makan secara bertelekan” (HR Bukhari).
Jaman modern ini, medis membuktikan kalau larangan Rasulullah SAW itu. Makan dengan duduk dapat membuat otak fokus pada makanan yang akan disantap. Sementara minum sembari duduk dapat menyalurkan air ke bagian tubuh yang memerlukan.
Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata :
“Minum serta makan sembari duduk, lebih sehat, lebih selamat, serta lebih sopan, karena apa yang diminum atau dikonsumsi oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan-lahan dan lembut. Mengenai minum sembari berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, bila hal ini terjadi berkali-kali dalam waktu lama maka akan mengakibatkan melar dan jatuhnya usus, yang lalu menyebabkan pernah sekali minum sembari disfungsi pencernaan. Mengenai Rasulullah berdiri, maka itu disebabkan ada suatu hal yang menghambat beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukanlah adalah kebiasaan. Ingat hanya sekali karena darurat!
Demikian halnya makan sembari berjalan, sekalipun tak sehat, tak sopan, tak etis serta tak pernah di kenal dalam Islam dan kaum muslimin.
Dr. Ibrahim Al-Rawi melihat kalau manusia ketika berdiri, ia dalam kondisi tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras, agar dapat menjaga semua otot pada tubuhnya, hingga dapat berdiri stabil dan dengan sempurna. Ini merupkan kerja yang begitu cermat yang melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan, yang menjadikan manusia tak dapat mencapai ketenangan yang disebut syarat tepenting ketika makan serta minum.
Ketenangan ini dapat dihasilkan ketika duduk, di mana syaraf ada dalam kondisi tenang serta tak tegang, hingga sistem pencernaan dalam kondisi siap untuk terima makanan serta minum dengan cara cepat.
Dr. Al-rawi mengutamakan kalau makanan serta minuman yang disantap ketika berdiri, dapat beresiko pada refleksi saraf yang dikerjakan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak menyebar pada susunan endotel yang melingkari usus.
Refleksi ini jika terjadi dengan cara keras serta mendadak, dapat mengakibatkan tak berperannya saraf (Vagal Inhibition) yang kronis, untuk menghantarkan detak mematikan untuk jantung, hingga mengakibatkan pingsan atau mati mendadak. Demikian halnya makan serta minum berdiri secara selalu –menerus termasuk membahayakan dinding usus serta sangat mungkin terjadinya luka pada lambung. Beberapa dokter lihat kalau luka pada lambung 95% terjadi pada beberapa tempat yang umum bebenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.
Berikut Gambaran bila makan serta minum sembari berdiri :
Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer yaitu satu susunan maskuler (berotot) yang dapat membuka (hingga air k3m1h dapat melalui) serta tutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang ada di ginjal. Nah. Bila kita minum berdiri air yang kita minum tanpa disaring lagi. Langsung menuju k4n*ung k3m1h. Saat segera menuju k4nd*ng k3m1h, maka terjadi pengendapan disaluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter.
Berikut yang dapat mengakibatkan penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Sulit kencing itu pemicunya. Seperti keadaan keseimbangan ketika berdiri dibarengi pengerutan otot pada tenggorokan yang menghambat jalannya makanan ke usus secara mudah, serta terkadang mengakibatkan rasa sakit yang begitu yang mengganggu manfaat pencernaan, serta seorang dapat kehilangan rasa nyaman waktu makan serta minum.
Oleh karenanya marilah kita kembali hidup sehat serta sopan dengan kembali ke pada adab serta akhlak Islam, jauh dari sikap meniru-niru gaya beberapa orang yang tidak memperoleh hidayah Islam.
Masihkah anda makan serta minum sembari berdiri?
Post a Comment